Sunday, September 2, 2012

Memeras vs Meremas


Ketika suatu malam yang biasa-biasa aja, saya tiba-tiba ngeh sama keunikan dua kata ini. Memeras dan meremas. Coba kita telusuri dari Kamus Besar Bahasa Indonesia punya saya yang entah akurat atau udah out of date.


Memeras, peras: memijit (menekan) supaya keluar air. Contohnya memeras susu, kadang digunakan kata memerah susu. Ini dalam arti sebenarnya, sedangkan dalam arti kiasan, memeras berarti mengambil untung banyak-banyak dari orang lain, meminta untung dengan mengancam. Dalam contoh kalimat, misalnya memeras rakyat jelata; ada juga bekerja memeras keringat.


Meremas, tidak beda jauh dengan peras, yaitu mengepal-ngepal. Di atas juga disebutkan kata memijit, sama seperti pengertian peras. Contoh: meremas adonan, meremas kertas.

Kedua kata ini memiliki kesamaan huruf. “Memeras” jika diurutkan secara alfabet menjadi A-E-E-M-M-R-S. “Meremas” jika diurutkan secara alfabet menjadi A-E-E-M-M-R-S. Look! I see no difference. Kedua kata yang sudah diberi imbuhan me- ini mempunyai jenis dan jumlah huruf yang sama, hanya beda pada urutan.

Tidak hanya secara fisiknya saja yang sama, namun dalemnya pun sama. Alias mempunyai arti yang serupa. Seperti telah saya sebutkan di atas, kedua kata ini merupakan kata kerja yang memiliki unsur memijit dalam maknanya. Wah, bahasa Indonesia memang menarik ya!

Saya kasih contoh kalimat nih:

Acchan meremas ujung jaketnya. Kalimat ini mempunyai arti Acchan meremas/memijit ujung jaketnya disebabkan sesuatu hal, biasanya karena gugup atau takut.

Sekarang ganti kata “meremas” dengan “memeras”.

Acchan memeras ujung jaketnya. Memeras yang dilakukan disini nampak seperti cucian yang baru saja dibasuh dan hendak dikeringkan. Sehingga kalimat yang ini mempunyai arti yang beda dengan kalimat pertama tadi. Well, meski artinya sama-sama memijit. Yang terlihat disini, Acchan hendak menjemur jaketnya usai dicuci, dan kalimat seperti hanya diambil ketika Acchan meremas bagian ujung jaketnya.

Kurang puas? Saya kasih contoh lagi:

Peternak sapi sedang memeras susu. Yosh, kalimat yang biasa, ‘kan? Peternak sapi kerjaannya ya pasti memeras susu sapi.

Tapi kalimat berubah setelah kata “memeras” diganti jadi “meremas”.

Peternak sapi sedang meremas susu. Nah lho, susu apa dan siapa yang dia remas? Siapa yang mikir jorok, hayo? Yang mikirnya jorok pasti cengengesan deh. Yang otaknya udah disapu bakal mikir kalo si peternak ini sedang meremas susu sapi, tapi hanya meremas tanpa mengeluarkan air susunya.

Well, cukup sudah deh cuap-cuap gak penting ini. Semoga bermanfaat. Setidaknya membuat pembaca merasa pengen nimpuk saya karena bikin entri ini.

No comments:

Post a Comment