Thursday, February 27, 2014

Single Terakhir Yuuko dan Kebun Binatang Mini

Musim semi telah tiba. Berarti rutinitas AKB keluarin single sakura alias single perpisahan alias single kelulusan. Apakah ini berarti Mae Shika Mukanee menjadi lagu kelulusan Yuuko? Tentu tidak. Ini adalah single terakhir dengan Yuuko di dalamnya, sebagai center lagi. Untuk lagu kelulusan Yuuko sendiri, nanti pasti ada di coupling single selanjutnya. Well, selalu seperti itu kok.

#1 Mae Shika Mukanee – Senbatsu

Adalah lagu kelulusan dengan irama rock dan ceria, tetep idolish tapi juga bisa bikin headbang. Lagunya lumayan enak karena berjenis rock diiringi petikan gitar yang cadas. Setipe sama 10nen Zakura yang juga single musim semi yang anti-ballad-tak-beremosi. Yah, sebenarnya single sakura dulu-dulu yang gak ballad bukan cuma 10nen Zakura, juga ada GIVE ME FIVE!.

Untuk PV-nya terkesan sangat biasa. Kenapa? Karena ada drama version! Akhir-akhir ini AKB demen banget bikin drama pendek untuk single-nya. Hal ini terjadi berturut-turut sejak Heart Ereki, kemudian Suzukake Nanchara, dan sekarang Mae Shika Mukanee. Dan sialnya, saya belum nonton versi-versi drama untuk semua single itu. Malangnya.

Konsep PV-nya adalah member menampilkan lagu di atas panggung dengan penonton di hadapan mereka. Mirip sama Melon Juice-nya HKT. Tanpa cerita tambahan. Tanpa latar tambahan.

Untung aja panggungnya luas, jadi gak ada member yang kena senggol standing mic yang diangkat-angkat Yuuko.

Put yo hands up! Put yo hands up! Pu-pu-pu-pu-put~

Kostumnya aneh. Colorful tapi juga bling-bling. Saya curiga Shinobu cs bikin kostum ini daur ulang dari sachet-sachet snack, minuman, dan lain-lain.
(sumber)
Aksesoris di kepala mereka juga aneh. Sasshi yang pake kuping kucing, Yuihan dan Bakaei yang nempelin permen di rambutnya (mungkin kalo bosen syuting dia bisa ngemil permen), Yukirin juga entah pake apaan di kepalanya.

Saya beri:
Lagu 4.5/5
PV 3/5

#2 Kinou Yori Motto Suki – Smiling Lions

Saya masih belum tau kenapa coupling di single ini pake nama binatang-binatang. Hm. Anyone?

Jika dilihat dari line-up member, ada Nana-samaaa, Mikichan, Naanya, Yuria, Ryoha, Annin, Renacchi, Kanon, Fuuchan, Shu, Nagisa, Haruppi, Sakura, Meru, dan Mio. Dalam timnya masing-masing, mereka sedang bersinar dan mengembangkan dirisaya gak begitu tau posisi mereka semua sih, namun setidaknya Nana-samaaa, Mikichan, Naanya, Yuria, Ryoha, Fuuchan, Nagisa, Meru, Mio memang sedang kinclong-kinclongnya karir mereka di 48G. Itulah mengapa mereka masuk ke unit “Singa Tersenyum”, mereka ibarat hewan buas yang sewaktu-waktu bisa menguasai seluruh hutan, namun mereka tetap selalu tersenyum karena mereka adalah idola remaja /analisis apa ini/

Lagunya masih standar idol: generic, cute. Konsep PV-nya musim semi sekali, persahabatan, sekolahan, dan tentu saja sakura. Dibandingkan Mae Shika Mukanee, ini lebih mencerminkan single musim semi. Etapi saya ‘kan belum nonton versi drama Mae Shika Mukanee.

Nana Owada! Kembali lagi menjadi center setelah Party is over. Dengan santai dia membawa...itu apa sih namanya, alat yang bisa membuat garis di lapangan?menggambarkan sesuatu. View-nya bagus, saya suka ban-ban bekas yang ditanam dan diwarnai beda-beda itu.

Yuria dan Annin memperhatikan kemudian membincangkan sesuatu. Sial, sial, saya gak ngerti mereka ngomongin apaan.

Naanya adalah cewek yang menyukai bunga sakura. Saat itu, pohon sakura di depan sekolah sedang meranggas. Ia menggambar pohon sakura dengan bunganya yang merekah di selembar kertas. Diawali oleh keisengan Meru, seisi kelas mengetahui gambar pohon sakura khayalannya Naanya. Annin yang melihat gambar tersebut awalnya nampak memandang aneh, namun kemudian dialah yang pertama mengajak Naanya keluar kelas dan menuju lapangan untuk melakukan sesuatu; menggambar pohon sakura.

Senyumnya Naanya itu seperti harta karun. Kyaaaa.

Kanon sekarang montokan ya?

Ingat sesuatu dengan pohon ini? Mirip seperti pohon sakura di PV Sakura no Ki Ni Narou.

Sepertinya memang pohon sakura yang sama. Lihatlah ban warna-warni yang ada di lapangan!

Kostumnya bagus. Kesannya formal tapi manis dengan rok berpinggul rendah. Perpaduan warna biru dan merah juga pas.

Saya beri:
Lagu 3.7/5
PV 4.5/5

#3 Kimi no Uso wo Shitteita – Beauty Giraffes

Member yang terkumpul di sini rata-rata tingginya memang lebih di atas yang lain. Sebut saja Rena Nozawa (kyaaaaa, ada Rena!) yang usianya masih muda tapi badannya sudah menjulang tinggi.

Lagunya terdengar ballad, ada kesan gloomy. Begitupun dengan PV-nya, berbentuk film yang bercerita tentang konflik para wanita metropolis.

LIE entertainment mempersembahkan... (lie=uso, duh XD)

Yang bikin saya sebel, di PV ini banyak sekali tulisan yang mungkin mengindikasikan cerita yang terjalin seperti apa, sementara saya gak bisa baca kanji. Yabai, yabai. Jadi, saya cuma bisa nganalisis ngawur tentang cerita di PV ini.

Tokoh utama kita adalah Mariyagi. Cewek metropolis yang dilanda masalah dan berniat untuk melompat ke rel kereta mengakhiri hidup. Namun, sebelum ia berhasil melompat, seorang lelaki telah menyelamatkan dirinyabukan menyelamatkan sih, tapi mencegah. Sejak saat itu, hubungan Mariyagi dan si lelaki menjadi akrab, makin akrab dari hari ke hari. Sementara itu, ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan tatapan cemburu. Siapa dia? Adalah Nao, yang saya duga mempunyai hubungan dekat dengan si lelaki. Namun karena akhir-akhir ini si lelaki suka hang out sama Mariyagi, hubungan dia dengan Nao merenggang. Tsk, such a player.

Mariyagi dan Nao adalah saudara seayah beda ibu. Hubungan mereka berdua tak pernah akur sejak dulu. Nao hidup bergelimang harta, ia selalu mendapatkan apapun yang ia mau. Sementara Mariyagi selalu mengalah, ia enggan untuk berseteru dengan saudaranya tersebut.

Mocchi adalah teman dekat Mariyagi. Untuk menghancurkan Mariyagi, Nao memanfaatkan Mocchi. Sebagai sahabat Mariyagi, Mocchi sebenarnya tidak enak hati, namun keadaan memaksanya untuk melakukan itu. Mocchi mendekati si lelaki hingga berhasil membuat Mocchi hamil. Mariyagi kecewa dan sakit hati mengetahui hal tersebut. Ia semakin depresi dan stress hingga muntah darah. Sepertinya Mariyagi mengidap suatu penyakit yang cukup berbahaya.

Sekali saudara, tetaplah saudara. Ada ikatan tak terlihat yang menjalin mereka. Sejahat apapun Nao pada Mariyagi, ketika Mariyagi terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit, Nao merasakan kepedihan dalam hatinya. Karena di tubuh mereka mengalir darah yang sama. Nao tak kuasa hingga ia menitikkan air mata berharganya.

Akicha adalah seorang konglomerat sekaligus partner berbisnis Nao. Ia sangat kaya hingga sengaja menyimpan setumpuk uang di meja tamu, bukan vas bunga ataupun toples kue sisa lebaran. Pelayan di rumahnya, Reinyan, ternyata mempunyai niat jahat untuk merampok Akichasetelah dibisiki oleh Ayarin, sahabatnya.

Reinyan merencanakan pembunuhan untuk Akicha dengan membubuhi racun dalam makanannya sebelum Akicha bersama Nao pergi berbisnis. Tak terelakkan, di tengah jalan di dalam mobil, Akicha mengembuskan nafas terakhir. Reinyan dengan tergesa-gesa mengantongi tumpukan uang yang berada di meja tamu rumah Akicha dan kabur.

Di sisi lain, ada Rie yang berprofesi sebagai penari di klub malam dan hidup menjadi simpanan oom-oom. Kemudian ada geng “hedonis-sosialita” yang kerjanya cuma foya-foya. 

Ada pula geng Nero yang senang sekali menyiksa orang lain—dipimpin oleh Tomu, salah satu korban mereka adalah Ayarin.

Film berakhir ketika Mariyagi mendorong kereta bayi, namun kakinya tersandung. Di arah yang lain, Ayarin sedang berlari kabur dari kejaran geng Nero. Di arah lainnya, Reinyan yang masih berseragam pelayan berlari pontang-panting dengan tas berisi uang dalam pelukan. Semuanya terkejut dengan kereta bayi yang meluncur di tengah jalan raya dan siap dilindas mobil. Nozawana yang waktu itu kebetulan membuka bagasi melihat kereta bayi yang meluncur dan segera melompat untuk menyelamatkannya. Namun sayang, mobil yang melintas di jalan raya tak sempat mengerem dan Nozawana langsung terpental jauh.

What a great PV, nice story though. Kehidupan perkotaan dengan segala cela. Di balik kesenangan, di balik gelimangnya harta, kepedihan selalu hinggap. Tidak perlu bikin versi drama untuk menghasilkan PV dengan cerita yang bagus. Ini udah keren banget. Pengambilan gambarnya pun bagus.

Adegan yang terlalu bagus untuk dipotong. LOL

Saya beri:
Lagu 4.5/5
PV 4.8/5

#4 Himitsu no Diary – Baby Elephants

Kenapa harus pake nama gajah ya? Sedangkan di AKB gak ada member yang badannya sebesar gajah. Nggak gitu juga sih. Maksud saya, tubuh para member ya rata, langsing-langsing, yang beda paling tingginya atau ada yang rada berisi tapi tidak masuk kategori “gajah”. Bahkan ada Nako, si mini dari HKT. Dilihat dari line-up member, pengisi unit ini tidak terlalu keliatan menonjol dalam tim masing-masing, ya member rata-rata gitu, tapi masih punya prospek cerah di masa depan nanti.

Lagunya juga standar idol, ballad nggak, terlalu ceria juga nggak. Yang sedang-sedang saja. PV-nya di-center-i Juri, Tano, dan Ryoka (waw KSGK!). Bercerita tentang Juri yang hobi ke perpus sekolah bukan untuk baca bukuawalnya mungkin iyatapi untuk surat-suratan sama orang misterius lewat catatan kecil dengan media buku. Ya bagus kalo yang selama ini surat-suratan sama Juri itu orang, gimana kalo hantu perpus? ‘kan serem.

Beberapa waktu kemudian, ketika Juri yang berstatus alumnus datang kembali ke perpus sekolah, ia langsung menuju buku media yang dulu ia gunakan surat-suratan. Ia menemukan kertas terselip di sana. Kertas terakhir yang melengkapi diary-nya.

Mereka bertiga sepedaan di lapangan yang becek. Ryoka yang badannya paling kecil malah kebagian mendorong. Kasian sekali.

Dasar anak-anak bandel! Udah disediain rak sepatu, masih aja nyimpennya sembarangan.

Gajah yang paling kanan, sepertinya masih canggung untuk berekspresi.

Tulisan di poster: habatake=wings. Yang berarti setiap gajah di PV ini masih akan melebarkan sayapnya di tim masing-masing. I got the point.

PV-nya terasa membosankan karena saya gak ngerti isi surat-suratan mereka. Payah....

Saya beri:
Lagu 3/5
PV 3/5

#5 KONJO – Talking Chimpanzees

Unit ini diisi simpanse-simpanse yang banyak bicara, gak bisa diem. Ada Karen, Shiichan, Airin, Kaotan, Obanana, Chori, Anya, dan Tani. Saya gak tau simpanse yang lain gimana perilakunya, tapi yang saya tulis barusan adalah orang-orang dengan kemampuan variety yang sangat bagus menurut saya jika dilihat dari beberapa acara mereka. Di sini juga ada favorit saya: Karen dan Chori. Keduanya sangat gila kalau udah ada di depan kamera.

Lagunya sendiri berirama semi-enerjik dan penuh semangat meski gak begitu ribut. Sesuai dengan PV-nya yang bertema sport.

Komari, yang dipilih jadi center. Ah, kenapa bukan Karen aja?

Wah, role yang bagus untuk Chori.

Murashige’s serious face. Duh, itu kantung matanya punya kantung mata.

Ini... Karen bukan ya?

Adegan dancing dilakukan di lapangan indoor dengan kostum seifuku biasa.

PV ini bercerita tentang tim bola voli yang menjalani training neraka agar bisa bermain maksimal dan mendapatkan kemenangan di kejuaraan. Training neraka itu menyebabkan Haruu jadi doyan makan (dari awal sih dia udah doyan makan), Minarun yang kolaps, dan Karen yang tangannya mati rasa (atau Karen berubah jadi zombi?).

Komari dan Chori, duo ace di tim voli ini berhasil mengembangkan teknik merekateknik yang biasanya saya liat di manga sportdan mengecoh lawan sehingga membawa tim pada kemenangan.

Saya kecewa berat. Karen dikit banget screentime-nya di sini. Tapi seneng juga karena Chori justru sebaliknya. Semangat ya buat kalian berdua, ratu variety, semoga tetap bisa menguasai acara tivi.

Saya beri:
Lagu 4.3/5
PV 3.5/5

Kesimpulannya, single ini cukup refreshing dengan unit binatang-binatang dan itu gak asal pilih member ataupun nama unit. Untuk lagunya gak ada yang istimewa, semuanya biasa-biasa saja, gak terlalu menggugah selera, but overall okay.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, PV di coupling single ini mewakili empat musim. Yang pertama Kinou Yori Motto Suki mewakili musim semi (jelas sekali ada sakura di sana), Kimi no Uso wo Shitteita mewakili musim gugur (terlihat para jerapah memakai mantel kemana-mana), Himitsu no Diary mewakili musim dingin (lapangan yang becek dan langit yang mendung), dan KONJO mewakili musim panas (training sport). Well, itu cuma analisis ngawur saya yang ternyata saya pikir ada benernya. Haha.