#1 Mae Shika
Mukanee – Senbatsu
Adalah
lagu kelulusan dengan irama rock dan
ceria, tetep idolish tapi juga bisa
bikin headbang. Lagunya lumayan enak
karena berjenis rock diiringi petikan
gitar yang cadas. Setipe sama 10nen Zakura
yang juga single musim semi yang anti-ballad-tak-beremosi. Yah,
sebenarnya single sakura dulu-dulu
yang gak ballad bukan cuma 10nen Zakura, juga ada GIVE
ME FIVE!.
Untuk
PV-nya terkesan sangat biasa. Kenapa? Karena ada drama version! Akhir-akhir ini AKB demen banget bikin drama pendek untuk single-nya. Hal ini terjadi
berturut-turut sejak Heart Ereki, kemudian Suzukake Nanchara, dan sekarang Mae Shika Mukanee. Dan sialnya, saya belum nonton
versi-versi drama untuk semua single
itu. Malangnya.
Konsep
PV-nya adalah member menampilkan lagu
di atas panggung dengan penonton di hadapan mereka. Mirip sama Melon Juice-nya HKT. Tanpa cerita
tambahan. Tanpa latar tambahan.
Untung
aja panggungnya luas, jadi gak ada member
yang kena senggol standing mic yang
diangkat-angkat Yuuko.
Kostumnya
aneh. Colorful tapi juga bling-bling.
Saya curiga Shinobu cs bikin kostum ini daur ulang dari sachet-sachet snack,
minuman, dan lain-lain.
(sumber) |
Saya
beri:
Lagu
4.5/5
PV
3/5
#2 Kinou Yori Motto Suki – Smiling Lions
Saya
masih belum tau kenapa coupling di single ini pake nama binatang-binatang.
Hm. Anyone?
Jika
dilihat dari line-up member, ada
Nana-samaaa, Mikichan, Naanya, Yuria, Ryoha, Annin, Renacchi, Kanon, Fuuchan,
Shu, Nagisa, Haruppi, Sakura, Meru, dan Mio. Dalam timnya masing-masing, mereka
sedang bersinar dan mengembangkan diri—saya
gak begitu tau posisi mereka semua sih, namun setidaknya Nana-samaaa, Mikichan,
Naanya, Yuria, Ryoha, Fuuchan, Nagisa, Meru, Mio memang sedang
kinclong-kinclongnya karir mereka di 48G. Itulah mengapa mereka masuk ke unit
“Singa Tersenyum”, mereka ibarat hewan buas yang sewaktu-waktu bisa menguasai
seluruh hutan, namun mereka tetap selalu tersenyum karena mereka adalah idola
remaja /analisis apa ini/
Lagunya
masih standar idol: generic, cute.
Konsep PV-nya musim semi sekali, persahabatan, sekolahan, dan tentu saja
sakura. Dibandingkan Mae Shika Mukanee, ini
lebih mencerminkan single musim semi.
Etapi saya ‘kan belum nonton versi drama Mae Shika
Mukanee.
Nana
Owada! Kembali lagi menjadi center
setelah Party is over. Dengan santai dia
membawa...itu apa sih namanya, alat yang bisa membuat garis di lapangan?—menggambarkan sesuatu. View-nya bagus, saya suka ban-ban bekas
yang ditanam dan diwarnai beda-beda itu.
Yuria
dan Annin memperhatikan kemudian membincangkan sesuatu. Sial, sial, saya gak
ngerti mereka ngomongin apaan.
Naanya
adalah cewek yang menyukai bunga sakura. Saat itu, pohon sakura di depan
sekolah sedang meranggas. Ia menggambar pohon sakura dengan bunganya yang
merekah di selembar kertas. Diawali oleh keisengan Meru, seisi kelas mengetahui
gambar pohon sakura khayalannya Naanya. Annin yang melihat gambar tersebut
awalnya nampak memandang aneh, namun kemudian dialah yang pertama mengajak
Naanya keluar kelas dan menuju lapangan untuk melakukan sesuatu; menggambar
pohon sakura.
Sepertinya
memang pohon sakura yang sama. Lihatlah ban warna-warni yang ada di lapangan!
Kostumnya
bagus. Kesannya formal tapi manis dengan rok berpinggul rendah. Perpaduan warna
biru dan merah juga pas.
Saya
beri:
Lagu
3.7/5
PV
4.5/5
#3 Kimi no Uso wo Shitteita – Beauty Giraffes
Member yang terkumpul di sini rata-rata
tingginya memang lebih di atas yang lain. Sebut saja Rena Nozawa (kyaaaaa, ada
Rena!) yang usianya masih muda tapi badannya sudah menjulang tinggi.
Lagunya
terdengar ballad, ada kesan gloomy. Begitupun dengan PV-nya,
berbentuk film yang bercerita tentang konflik para wanita metropolis.
Yang
bikin saya sebel, di PV ini banyak sekali tulisan yang mungkin mengindikasikan
cerita yang terjalin seperti apa, sementara saya gak bisa baca kanji. Yabai, yabai. Jadi, saya cuma bisa
nganalisis ngawur tentang cerita di PV ini.
Tokoh
utama kita adalah Mariyagi. Cewek metropolis yang dilanda masalah dan berniat
untuk melompat ke rel kereta mengakhiri hidup. Namun, sebelum ia berhasil
melompat, seorang lelaki telah menyelamatkan dirinya—bukan menyelamatkan sih, tapi mencegah. Sejak saat itu,
hubungan Mariyagi dan si lelaki menjadi akrab, makin akrab dari hari ke hari.
Sementara itu, ada seseorang yang memperhatikan mereka dengan tatapan cemburu.
Siapa dia? Adalah Nao, yang saya duga mempunyai hubungan dekat dengan si
lelaki. Namun karena akhir-akhir ini si lelaki suka hang out sama Mariyagi, hubungan dia dengan Nao merenggang. Tsk, such a player.
Mariyagi
dan Nao adalah saudara seayah beda ibu. Hubungan mereka berdua tak pernah akur
sejak dulu. Nao hidup bergelimang harta, ia selalu mendapatkan apapun yang ia
mau. Sementara Mariyagi selalu mengalah, ia enggan untuk berseteru dengan
saudaranya tersebut.
Mocchi
adalah teman dekat Mariyagi. Untuk menghancurkan Mariyagi, Nao memanfaatkan
Mocchi. Sebagai sahabat Mariyagi, Mocchi sebenarnya tidak enak hati, namun
keadaan memaksanya untuk melakukan itu. Mocchi mendekati si lelaki hingga
berhasil membuat Mocchi hamil. Mariyagi kecewa dan sakit hati mengetahui hal
tersebut. Ia semakin depresi dan stress hingga muntah darah. Sepertinya
Mariyagi mengidap suatu penyakit yang cukup berbahaya.
Sekali
saudara, tetaplah saudara. Ada ikatan tak terlihat yang menjalin mereka.
Sejahat apapun Nao pada Mariyagi, ketika Mariyagi terbaring tak berdaya di
ranjang rumah sakit, Nao merasakan kepedihan dalam hatinya. Karena di tubuh
mereka mengalir darah yang sama. Nao tak kuasa hingga ia menitikkan air mata
berharganya.
Akicha
adalah seorang konglomerat sekaligus partner
berbisnis Nao. Ia sangat kaya hingga sengaja menyimpan setumpuk uang di meja
tamu, bukan vas bunga ataupun toples kue sisa lebaran. Pelayan di rumahnya,
Reinyan, ternyata mempunyai niat jahat untuk merampok Akicha—setelah dibisiki oleh Ayarin,
sahabatnya.
Reinyan
merencanakan pembunuhan untuk Akicha dengan membubuhi racun dalam makanannya
sebelum Akicha bersama Nao pergi berbisnis. Tak terelakkan, di tengah jalan di
dalam mobil, Akicha mengembuskan nafas terakhir. Reinyan dengan tergesa-gesa
mengantongi tumpukan uang yang berada di meja tamu rumah Akicha dan kabur.
Di
sisi lain, ada Rie yang berprofesi sebagai penari di klub malam dan hidup menjadi
simpanan oom-oom. Kemudian ada geng “hedonis-sosialita” yang kerjanya cuma
foya-foya.
Ada pula geng Nero yang senang sekali menyiksa orang lain—dipimpin oleh Tomu, salah satu korban mereka adalah Ayarin.
Film berakhir ketika Mariyagi mendorong kereta bayi, namun kakinya tersandung. Di arah yang lain, Ayarin sedang berlari kabur dari kejaran geng Nero. Di arah lainnya, Reinyan yang masih berseragam pelayan berlari pontang-panting dengan tas berisi uang dalam pelukan. Semuanya terkejut dengan kereta bayi yang meluncur di tengah jalan raya dan siap dilindas mobil. Nozawana yang waktu itu kebetulan membuka bagasi melihat kereta bayi yang meluncur dan segera melompat untuk menyelamatkannya. Namun sayang, mobil yang melintas di jalan raya tak sempat mengerem dan Nozawana langsung terpental jauh.
Film berakhir ketika Mariyagi mendorong kereta bayi, namun kakinya tersandung. Di arah yang lain, Ayarin sedang berlari kabur dari kejaran geng Nero. Di arah lainnya, Reinyan yang masih berseragam pelayan berlari pontang-panting dengan tas berisi uang dalam pelukan. Semuanya terkejut dengan kereta bayi yang meluncur di tengah jalan raya dan siap dilindas mobil. Nozawana yang waktu itu kebetulan membuka bagasi melihat kereta bayi yang meluncur dan segera melompat untuk menyelamatkannya. Namun sayang, mobil yang melintas di jalan raya tak sempat mengerem dan Nozawana langsung terpental jauh.
What a great PV, nice story though.
Kehidupan perkotaan dengan segala cela. Di balik kesenangan, di balik
gelimangnya harta, kepedihan selalu hinggap. Tidak perlu bikin versi drama
untuk menghasilkan PV dengan cerita yang bagus. Ini udah keren banget.
Pengambilan gambarnya pun bagus.
Saya
beri:
Lagu
4.5/5
PV
4.8/5
#4 Himitsu no Diary – Baby Elephants
Kenapa
harus pake nama gajah ya? Sedangkan di AKB gak ada member yang badannya sebesar gajah. Nggak gitu juga sih. Maksud
saya, tubuh para member ya rata, langsing-langsing, yang beda paling tingginya
atau ada yang rada berisi tapi tidak masuk kategori “gajah”. Bahkan ada Nako,
si mini dari HKT. Dilihat dari line-up
member, pengisi unit ini tidak terlalu keliatan menonjol dalam tim
masing-masing, ya member rata-rata
gitu, tapi masih punya prospek cerah di masa depan nanti.
Lagunya
juga standar idol, ballad nggak,
terlalu ceria juga nggak. Yang sedang-sedang saja. PV-nya di-center-i Juri, Tano, dan Ryoka (waw
KSGK!). Bercerita tentang Juri yang hobi ke perpus sekolah bukan untuk baca
buku—awalnya mungkin iya—tapi untuk surat-suratan sama
orang misterius lewat catatan kecil dengan media buku. Ya bagus kalo yang
selama ini surat-suratan sama Juri itu orang, gimana kalo hantu perpus? ‘kan
serem.
Beberapa waktu kemudian, ketika Juri yang berstatus alumnus datang kembali ke perpus sekolah, ia langsung menuju buku media yang dulu ia gunakan surat-suratan. Ia menemukan kertas terselip di sana. Kertas terakhir yang melengkapi diary-nya.
Mereka
bertiga sepedaan di lapangan yang becek. Ryoka yang badannya paling kecil malah
kebagian mendorong. Kasian sekali.
Tulisan
di poster: habatake=wings. Yang
berarti setiap gajah di PV ini masih akan melebarkan sayapnya di tim
masing-masing. I got the point.
PV-nya
terasa membosankan karena saya gak ngerti isi surat-suratan mereka. Payah....
Saya
beri:
Lagu
3/5
PV
3/5
#5 KONJO – Talking Chimpanzees
Unit
ini diisi simpanse-simpanse yang banyak bicara, gak bisa diem. Ada Karen,
Shiichan, Airin, Kaotan, Obanana, Chori, Anya, dan Tani. Saya gak tau simpanse
yang lain gimana perilakunya, tapi yang saya tulis barusan adalah orang-orang
dengan kemampuan variety yang sangat
bagus menurut saya jika dilihat dari beberapa acara mereka. Di sini juga ada
favorit saya: Karen dan Chori. Keduanya sangat gila kalau udah ada di depan
kamera.
Lagunya
sendiri berirama semi-enerjik dan penuh semangat meski gak begitu ribut. Sesuai
dengan PV-nya yang bertema sport.
PV
ini bercerita tentang tim bola voli yang menjalani training neraka agar bisa bermain maksimal dan mendapatkan
kemenangan di kejuaraan. Training
neraka itu menyebabkan Haruu jadi doyan makan (dari awal sih dia udah doyan
makan), Minarun yang kolaps, dan Karen yang tangannya mati rasa (atau Karen
berubah jadi zombi?).
Saya
kecewa berat. Karen dikit banget screentime-nya
di sini. Tapi seneng juga karena Chori justru sebaliknya. Semangat ya buat
kalian berdua, ratu variety, semoga
tetap bisa menguasai acara tivi.
Saya
beri:
Lagu
4.3/5
PV
3.5/5
Kesimpulannya,
single ini cukup refreshing dengan unit binatang-binatang dan itu gak asal pilih member ataupun nama unit. Untuk lagunya
gak ada yang istimewa, semuanya biasa-biasa saja, gak terlalu menggugah selera,
but overall okay.
Kalau
kita perhatikan dengan seksama, PV di coupling
single ini mewakili empat musim. Yang pertama Kinou
Yori Motto Suki mewakili musim semi (jelas sekali ada sakura di sana), Kimi no Uso wo Shitteita mewakili musim gugur
(terlihat para jerapah memakai mantel kemana-mana), Himitsu
no Diary mewakili musim dingin (lapangan yang becek dan langit yang
mendung), dan KONJO mewakili musim panas (training sport). Well, itu cuma analisis ngawur saya yang ternyata saya pikir ada
benernya. Haha.