Review ini sangat amat telat. Tapi Amat bilang, biar telat asal selamat.
Setelah cukup kecewa dengan single
Eien Pressure yang lagunya biasa aja—kayak center-nya—single ke-30 ini harus bisa membayar kekecewaan tersebut. Entah mungkin hanya
saya yang kecewa dengan EiPure atau yang lain juga sama. Tapi, saya sangat puas
dengan HA! dan Tsuyogari Dokei-nya. Dalam single
ini juga HKT menyanyikan lagu mereka sendiri; yang pertama. Well, saya gak akan bahas single EiPure di sini, jadi, hajimemashou~
Cover-nya
fresh. Tapi...yang nungging-nungging
bikin ngakak.
|
Pada jongkok gitu, lagi nyari apa, Mbak? |
Kembali lagi musik yang mendayu-dayu disuguhkan dalam single sakura tahun ini. Secara
kualitatif, lagu ini lebih upbeat
dari Sakura no Ki ni Narou. Mungkin
bisa disamaratakan dengan Sakura no
Hanabira. Tipikal lagu yang damai dan tenang kala ditangkap oleh telinga.
Dan bisa dijadikan andalan untuk nina bobo.
Oh, potongan yang kasar. Oh, green
screens. Oh, alur yang gak jelas. Oh. Oh. Oh.
Meskipun sebenarnya konsep PV ini kembali beberapa tahun ke belakang,
ya, tetap saja jika dilihat di zaman teknologi 2013 ini....fail. Ini masalah selera juga sih, ada yang sangat menyukai PV ini—mungkin semacam penyegaran setelah beberapa PV yang kental efek
modern-nya—ada juga yang sangat kecewa.
Tapi, saya sangat suka koreografi tangannya. Mengingatkan sama Sakura no Hanabira, ‘kan?!
Aki-P itu adil. Setelah sebagian besar fans kecewa dengan PV So long!, dibuatnyalah drama tiga
episode yang beliau yakin para fans akan menyukainya. Dan voila, dramanya memang keren!
Drama episode satu tentu saja dibintangi oleh tim A, dengan pemeran
utama Mayu dan Mariko, kalo cowoknya saya gak tau dia siapa. Bercerita tentang
Mayu yang bisa berkomunikasi dengan cowok dari tahun 2005 melalui media tape tua. Tema yang diusung di drama episode
1 ini tentang cinta. Cinta sebelah tangannya Mayu terhadap lelaki itu. Juga
bagaimana Mayu berusaha mengatur takdir di masa lalu untuk mencegah hal-hal
buruk yang akan menimpa lelaki tersebut. Namun takdir kematian tak akan bisa
diubah. Dan setidaknya Mayu bisa mengubah masa depan seseorang—Mariko yang seharusnya hanya seorang guru balet dengan cacat di
kakinya, berkat Mayu, ia bisa jadi penari balet profesional.
Ide ceritanya bisa dibilang agak-agak mirip dengan film Taiwan berjudul
Secret. Dalam film Secret, media yang digunakan untuk
bertransportasi masa lalu-masa depan adalah piano tua dan sebuah partitur. Jika
di drama tim A ini yang bisa bepergian hanyalah kasetnya, maka di film Secret manusia itu sendiri yang bisa
melewati ruang dan waktu.
Drama episode ke-2 dibintangi tim K, pemeran utamanya Yuko, Juju, dan
KANATA HONGO! Wow, wow, wow, setelah menggaet abang saya Hideo Ishiguro di PV Gingham Check, sekarang Yuko juga
pacaran sama Kanata Hongo. Setelah tema drama episode 1 tentang cinta, episode
2 ini membawakan tema keluarga. Yuko sangat jengkel dengan tingkah adiknya yang
seenaknya. Namun di balik sikapnya yang menjengkelkan, ternyata Juju menyimpan
sesuatu yang besar dalam dirinya. Drama ini, sukses bikin saya nangis bombay.
Dan akting mereka sangat perlu diacungi jempol. Jurina sangat cocok dengan
peran adik yang menjengkelkan, Yuko, gak usah ditanya lagi.
Tema cinta udah di episode 1, tema keluarga udah di episode 2, berarti
tim B jatahnya untuk tema persahabatan. Peran di episode 3 ini cukup rata untuk
setiap member, tidak melulu terfokus
pada si peran utama, Paruru. Mungkin untuk menutupi kekurangan akting Paruru,
ehm. Saya bukannya gak suka sama Paruru, cuma sedikit kurang respek aja.
Mirip dengan Sakura Kara no
Tegami, episode ini bercerita tentang hubungan para siswi dengan gurunya
yang seksi di luar batas. Juga hubungan persahabatan Paruru-Miichan yang
bermasalah karena suatu hal. Gila ya, Paruru! Jadi ceritanya, musim ini Paruru
gak kepilih jadi pasangan Milky di olahraga..., mm, saya lupa lagi. Miichan-lah
yang ternyata dipilih pelatih. Paruru ngambek sama Miichan. Miichan berusaha
ngajak Paruru ngomong, tapi tanpa sengaja Paruru mendorong kasar Mii sampai Mii
terjatuh dan cedera. Mii gak masuk sekolah gara-gara cedera itu, beberapa hari
lamanya. Oke, di sini siapa yang jahat? Ya, sebenarnya Paruru gak tau kalo Mii
cedera parah sampai bikin dia gak mampu jalan, Paru kira Mii gak masuk sekolah
gara-gara ngambek sama Paru.
Drama favorit saya episode 2 tim K. Ini gak ngomongin oshi dulu, ya, tapi emang cerita yang
dibawakan dengan akting yang super ini, sangat sangat mengharukan. Dan saya gak
ngerti kenapa malah drama tim B yang juara setelah dilakukan voting di Jepang sana. Oh, Paruru’s wota, what have you done?
#2 Waiting Room – under girls
Intro-nya
keren, beda. Musiknya juga asik. Menurut saya, lagu ini lebih bagus dibanding
EiPure. Tidak, ini gak subjektif mengingat Paru adalah center EiPure. Lagu ini bercerita tentang mereka para under yang menunggu waktu untuk bersinar,
menunggu waktu untuk dipanggil. Mereka yang menelan dalam-dalam rasa frustasi
ketika melihat para senior yang mereka kagumi bersinar lebih dari matahari.
Mereka yang ingin mencapai tempat itu dan bertransformasi menjadi bintang yang
paling, hanya yang paling bersinar.
Mencari wajah-wajah fresh? Under girls-lah solusinya. Double center Ricchan dan si anak baru,
Meru. Satu protes saya, kok gak ada Karen, sih?!
Masih ingat konsep throw
challenge di PV under girls UZA?
Konsep itu diusung lagi untuk PV under
girls ini. Cewek-cewek asrama ini terbagi ke dalam dua tim, Abby dan
Kathleen. Mereka berkompetisi melempar sepatu ke sebuah spot. Tim Meru berakhir menang meskipun kakinya sedang sakit
gara-gara ratu sihir Kanon—ingat role dia di PV EiPure? Ternyata Kanon
memang cocok jadi penjahat.
Masih ingat bagaimana glamornya Kurumi
to Dialogue, Rinjin wa Kizutsukanai, dan betapa epiknya Kodoku na Hoshizora? Tim A kembali lagi
dengan lagu yang beda. Glamor. Modern. Anggun. Cantik. Oh, seandainya Acchan
masih ada...
Lagu ini banyak dibubuhi efek elektronik, yang membuatnya beda dari
lagu lain di single ini. Jika dilihat
dari liriknya, lagu ini bisa dimasukkan ke dalam kategori “dark”. Saya tidak cukup pintar untuk menerjemahkan maksud dari lagu
ini. Menceritakan seberapa indahnya batu ruby. Seberapa frustasi mereka untuk
menyamai keindahan batu tersebut. Sampai-sampai membandingkan merahnya darah
mereka dengan batu ruby.
Manekin hidup? Mungkin mengingatkan sama konsep video Gee-nya SNSD. Kalo SNSD setting-nya di toko, ini malah lebih
mirip museum. Jadi sebenarnya konsep PV ini mirip film Night at the Museum. Seorang penjaga masuk ke museum lengkap dengan
senternya ketika tiba-tiba para manekin cantik berbalut kostum glamor itu
bergerak menyanyi dan menari.
Mendengar intronya, saya udah
terbius. Lagunya sebenernya enak meski gak seenerjik Scrap & Build. Telinga saya udah terbiasa mendengar lagu tim K
yang kayak Alive dan Zero-sum Taiyou sih. Musik yang
mengiringi lagu ini bagus, enak, apalagi intronya.
Bercerita tentang seorang wanita yang dijuluki Marie. Wanita yang diselimuti
kesendirian, dirundung kepedihan.
Komentar panjang: apa sih silau banget?!
Well,
efek cahaya yang berlebihan ini harusnya keren. Dan memang keren sih!
Cuma...agak kurang nyaman buat mata. Saya ‘kan jadi gak bisa menikmati wajah
Juju dengan jelas.
PV ini bercerita tentang sekelompok cewek yang sedang berpesta di gurun
pasir. Jangan berharap menemukan member menari dengan enerjik, kamu cuma bisa
melihat mereka berdiri diam ketika bernyanyi.
#5 Soko de Inu no Unchi Funjaukane – team B
Lagu yang berciri khas tim B.
Apa yang kamu rasakan ketika tanpa sengaja menginjak kotoran anjing di
jalan? Ketika akan berkencan dengan gebetanmu? Kesal, marah, pengen mati aja
pengen bunuh anjingnya. Kejadian menginjak kotoran anjing bisa diartikan
sebagai masalah. Seperti masalah sepele yang mungkin orang dewasa tak akan
melakukannya. Orang dewasa pasti memperhatikan langkah mereka dan mampu
menghindari gundukan kotoran anjing itu.
Lagu tim B dan tim K memiliki kesamaan nada di bagian reff-nya. Kadang-kadang saya suka me-crossover-kan keduanya tanpa sadar.
Lirik dari lagu tim B, “soko de inu no unchi
funjaukane~” dan tim K, “yuuhi marii dareka
ga sou yobu~”, keduanya bisa disaling-silang menjadi “soko de inu no dareka
ga sou yobu~” dan “yuuhi marii unchi funjaukane~”. Haha, well random.
Cukup menyenangkan menonton pertandingan dodge ball antara 1st team
dan 2nd team di dalam kolam renang
yang diisi sedikit air. Bagian akhir PV ini jadi kaporit saya, ketika bola
menghantam kepala Paruru, dan Paruru? Tentu saja menerimanya dengan ponkotsu. Oh, Paruru why? Show your emotion.
#6 Sugar Rush – Wreck-It Ralph’s soundtrack
Sangat enak didengar. Entah itu bagian awalnya, ataupun akhirnya.
Semuanya. Lagu yang akan kau ingat sejak pertama kali ditangkap oleh indera
pendengaran. Apalagi bagian S-U-G-A-R
jumping to your racing car say sugar rush! Sugar rush! yang selalu
terngiang-ngiang di telinga.
Sangat, sangat memanjakan mata. Dan menjebak dengan banyaknya makanan
manis yang akan menyebabkan diabetes. Wajah para member aja udah manis,
ditambah makanan, tsk. Pangling lho liat member pake wig warna-warni gitu. Saya
sampe gak bisa ngenalin Paruru.
Jadi, kesimpulannya menurut saya:
5. Soko de Inu no Unchi Funjaukane?
p.s saya belum denger Tsuyoi Hana (theater)
3. Soko de Inu no Unchi Funjaukane?