Thursday, March 12, 2015

I’m Alright Because I Like You (a SayaJuri drabble, NMBxSKE)

Title: I’m Alright Because I Like You
Cast: Yamamoto Sayaka, Matsui Jurina
Genre: Friendship, Romance
Disclaimer: Sayanee dan Jurina bukan punya saya, cerita ini juga bukan ide original saya. Saya cuma berdelusi karena melihat ekspresi patah hati Sayanee di PV Hajimete no Drive :v



Cahaya matahari yang hangat menerpa wajahku. Semilir angin musim panas dengan lembut membelai rambutku. Nyanyian ombak di lautan tak mau ketinggalan untuk menyambut. Aku terduduk di depan rumah pantai, menghadap lautan. Menatap punggung seseorang yang sudah berdiri di sana sekian puluh menit. Sosok itu terlihat lemah dan rapuh. Membuatku ingin merengkuhnya dan membiarkan dia meluruhkan kesahnya padaku. Hanya padaku.

Ada sesuatu dalam hatiku  yang menjerit ketika pikiranku hanya diisi oleh eksistensinya seorang. Ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari mataku ketika aku tahu bahwa aku bukanlah orang yang mengisi detik-detik dalam hidupnya. Selama dua tahun aku disiksa perasaan ini; perasaan ingin memeluknya dan mematikan laju waktu saat dia ada di pelukanku. Aku tak kuasa untuk menjauh. Aku sudah mencoba melakukannya dan sistem operasi dalam tubuhku mendadak mati.

Aku selalu ingat canda dan tawanya ketika kita bersama. Ataupun cerah senyumnya. Atau genggaman tangannya. Atau hangat pelukannya di bahuku. Atau cerita-cerita indahnya tentang perasaan yang ia sembunyikan terhadap seorang lelaki.

Ya, dia adalah seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Sayangnya bukan aku orang yang beruntung mengisi rongga-rongga memori dalam otaknya. Hatiku terasa sakit jika berada di dekatnya. Hatiku terasa lebih sakit lagi jika aku menjauh darinya. Setelah dua tahun, aku masih menikmati perasaan pahit ini. Pahit sekaligus manis.

Dia masih berdiri di sana. Pun ketika aku berdiri dan berjalan menghampirinya. Dia masih berdiri di sana. Memandangi laut dan pelabuhan cintanya.

Aku berdiri di sampingnya. Mengagumi guratan wajah yang selalu ingin kusentuh. Mengagumi helaian rambutnya yang selalu ingin kubelai.

“Jurina.”

Dia menoleh sebagai jawaban untuk panggilanku. Aku sedang mengumpulkan keberanian. Mungkin hari ini adalah hari yang ditujukan untukku. Hari di mana aku bisa melepas rasa pahit ini dari pikiranku. Aku ingin dia tahu, bahwa tak ada yang lebih berarti bagiku di dunia ini selain kehadirannya.

“A--“

“Aku menyukainya, Sayaka. Aku, aku sangat menyukainya.”

Cess. Kobaran api yang menggebu itu telah padam. Kami bertatapan. Matanya yang jenaka memberikan penjelasan tambahan. Tidak ada tempat lagi untukmu, Sayaka, tidak akan pernah. Aku tahu sekali akan hal itu.

Aku menekan perasaan ingin berteriak. Aku menahan perasaan ingin menangis. Pikiranku mengomando bibirku untuk tersenyum. Beberapa menit yang lalu, aku ingin mengungkapkan rasa sayangku padanya. Tapi sekarang, aku memaksa perasaan itu untuk masuk kembali ke dalam, ke tempat yang paling dalam. Jangan sampai dia tahu tentang ini.

“Pergilah! Jemputlah perasaan itu,” aku mengucapkan apa yang ingin dia dengar. Dengan begitu, aku sudah memberikan satu kebahagiaan untuknya. Aku akan belajar. Belajar melupakan mata indahnya; belajar melupakan sudut bibirnya yang menawan kala tersenyum; belajar melupakan suara tawanya yang selalu kubawa dalam mimpiku; belajar melupakan perasaanku yang masih tumbuh padanya.

Aku masih berdiri di sini. Menahan air mataku yang sebentar lagi akan tumpah.

Aku masih berdiri di sini. Dia berlari menyambut lelakinya yang baru selesai bercengkerama dengan ombak.

Aku masih berdiri di sini. Dia tersenyum malu-malu sambil mengucapkan sesuatu. Dia menunduk tak kuasa untuk menatap lawan bicaranya.

Aku masih berdiri di sini. Dia mengangkat wajahnya dengan senyum yang lebih cerah terlukis di sana.

Aku masih berdiri di sini. Dia melambaikan tangannya padaku dengan wajah cerah yang sudah bukan milikku.

Jurina, aku menyukaimu. Hatiku sakit melihatmu. Tapi aku tidak peduli. Karena aku menyukaimu, aku akan baik-baik saja.


-FIN-

PV Coupling di Album Koko ga Rhodes da, Koko de Tobe! - AKB48

Jadi, ini adalah PV yang tertunda dari single Kibouteki Refrain. Saya yang tadinya nyangka lagu tim gak dapet jatah PV tentu kecewa dong. Siapa suruh akhir tahun 2014 yang harusnya keluarin dua single malah cuma satu doang dengan isi yang padat.

Di album ini ada 6 PV: 5 PV dari tim A, K, B, 4, dan 8, serta ditambah PV spesial dari Team Surprise.

#1 Juujun na Slave – Team A

Belakangan ini, tiap membahas lagu tim A di single saya selalu protes. Gak tau protes sama siapa sih, manajemen toh gak bakal baca. Saya selalu kangen lagu-lagu tim A yang berbeda, yang artistik, yang biasanya ada di coupling single-single terdahulu dan saya tidak mendapatkan itu di Kiss Made Countdown dan Kimi wa Kimagure. Dari dulu, tim A selalu menjadi favorit saya, selain karena “kebetulan” member nomor satu saya ada di tim A (Acchan, Karen, dan Chori yang notabene member nomor satu saya di HKT, ketika di transfer malah masuk tim A).

Juujun na Slave ini... ibarat angin segar yang mengembus tatkala gersang meradang. Akhirnya mereka kembali ke jalan yang lurus (eh!). Lagunya terdengar mirip Ruby, bukan mirip secara nada atau irama sih, lebih ke komposisinya. Keduanya sama-sama bergaya techno, hanya saja Juujun na Slave menggunakan autotune yang berlebihan. Lagunya oke, tapi dari bagian awal-tengah-akhir cenderung datar dan terkesan gitu-gitu aja. Entahlah, mungkin kalo sering denger bisa addicted, meskipun untuk saat ini kuping saya masih belum bisa bersahabat. Tapi saya senang mereka finally back on track.

Konsep PV-nya sesuai judul lagu, saya gak tau sih lagunya bercerita tentang apa, liriknya bagaimana. Tapi di judul ada kata “slave”, jadi cocok dengan konsep PV-nya di mana member berperan menjadi budak dan majikan. Setting tempatnya udah oke, kostumnya juga serba hitam, jadi terkesan dark dan keras.

Di PV, member berpasang-pasangan sebagai slave dan master. Senangnya Karen dan Chori dapat lumayan banyak screentime, DAN MEREKA DIPASANGIN! Di sana juga ada adegan mereka hampir kissu. Woah, i can’t even—kayaknya Karen mau balas dendam ke Suuchan.




The best master: Nyannyan

The best slave: Karen

Saya beri:
Lagu 4/5
PV 4/5

#2 Hajimete no Drive – Team K

Jurina is falling in love! Saya tantang kamu buat nyebutin di PV apa aja Jurina jadi cewek yang lagi jatuh cinta!

Waktu dengar Hajimete no Drive sebelum PV-nya keluar, kesan saya biasa aja. Lagunya oke untuk ukuran ballad. Part solo Jurina dan Sayanee cukup terdengar harmonis meskipun itu membuat eksistensi member lain tenggelam, tapi lagu ini jadi terdengar lebih intens.
Setelah liat PV-nya, saya jadi suka lagu ini. Melodinya yang heartwarming bikin nagih kalo kita lagi pengen santai, rebahan, dengan angin sepoi-sepoi. Setiap denger melodi lagu ini, yang nempel di otak saya adalah Sayanee yang lagi senyum di bawah cahaya matahari. Kenapa bukan Jurina? Karena Jurina sedang jatuh cinta di sini dan saya gak suka liat itu. (nggak gitu)

PV Hajimete no Drive sangat Jurina-Sayanee sentris. Konsep PV-nya pas sekali dengan melodi santai dari lagunya. Pun pengambilan gambar yang terkesan musim panas dengan pencahayaan dominan.
 
After two years, they are doing it again!


Product placement?



Jatuh cinta akan membuatmu jadi aneh. Lihat saja Jurina. Jatuh cinta membuatnya jadi suka senyum, wajah merona, lebih kalem dari biasanya, dan terlihat seperti cewek seutuhnya.

Screentime member lain merata-ta-ta. Aigasa Moe kece banget!

PLOT TWIST!
Untuk cerita lebih lengkapnya bisa baca di sini

Saya beri:
Lagu 4/5
PV 3.5/5

#3 Loneliness Club – Team B

Kesan pertama: Ini saya lagi nonton PV AKB kan? Bukan Nogiz?

Saya selalu suka ballad dibanding lagu tipikal idol. Tapi Loneliness Club tidak mampu memuaskan kuping saya. Loneliness Club adalah ballad yang terlalu biasa, iramanya lempeng aja, gak ada bagus-bagusnya.

PV-nya memang terlihat mirip Nogiz, mungkin karena Ikoma dan kostum seifuku yang panjang. Sama seperti lagunya, PV-nya juga lempeng, membosankan. Diceritakan ada anak-anak yang kesepian, gak punya teman, satu persatu berkumpul di sebuah ruangan. Di sana mereka mencurahkan perasaan mereka dengan tertib! Dan terbentuklah “Loneliness Club”, klubnya anak-anak forever alone. Tapi dengan adanya klub itu, mereka udah bukan orang-orang yang kesepian dong? Aduh, saya gagal paham. Loneliness club bukanlah klub keren tempat orang-orang gesrek bareng. Kegiatan mereka sehabis sekolah cuma duduk diam, satu persatu bercerita, kemudian nangis bareng.

Tidak banyak yang bisa kamu lihat di PV ini, yang mendapat screentime lumayan cuma member garis depan, member yang lain seimprit, cuma numpang lewat.


Saya beri:
Lagu 2/5
PV 2/5

#4 Me wo Aketa Mama no First Kiss – Team 4

Definitely lagu terbaik tim 4 sejauh ini. Sentuhan Latin membuatnya terdengar berbeda. Temponya cepat dan anti generic.

PV-nya bagus. Konsepnya one cut video. Tapi bukan one cut seperti Dakishimecha Ikenai, yang ini menggunakan teknik editing.

Tidak ada storyline khusus, PV hanya menampilkan member dancingdan dance-nya cukup keren dengan tempo yang cepat. Selain itu banyak scene member saling memandang dengan tatapan mengintimidasi; ada juga scene seduktif kayak moles bibir atau minum susu.




Kostum yang dipakai seifuku standar dengan berbagai ekstra yang menurut saya pemilihan kostum ini udah sangat pas dengan lagunya dibanding seifuku modifikasi seperti biasanya.

Adegan dance yang berefek lambat di awal PV agak mengganggu sih, soalnya jadi gak keliatan sinkron satu member dan lainnya. Bagian terburuknya adalah solo dancing Yuria-Renacchi. Menyandingkan Yuria yang notabene pentolan SKE dan punya skill mantap di dance dengan Renacchi yang saya gak pernah denger kemampuan dance-nya bukanlah ide yang bagus. Di sini Renacchi kebanting banget. Banget.

Screentime member disesuaikan dengan posisi. Mereka yang ada di depan dapat screentime paling banyak tentunya, semakin ke belakang semakin susah dilihat.

Renacchi makin hari makin cantik ya... saya jadi inget dulu kok gak notice dia sebelum poninya dipindah ke depan. Dan siapa sangka Mikichan bisa begitu badass dengan poni diangkat.

Saya beri:
Lagu 4.5/5
PV 4/5

#5 47 no Suteki na Machi e – Team 8

Ini sebenarnya lagu pertama tim 8, tapi keduluan sama Seifuku no Hane kalau soal PV. Lagunya tipikal; cute, idoly. Meskipun begitu, lagunya terdengar enak dan bagus. Sebagai lagu pertama dari tim 8, ada bagian di mana member menyebutkan daerahnya masing-masing. Setali tiga uang dengan Team B Oshi dan Wasshoi B.

Setting PV mengingatkan saya dengan Yobisute Fantasy (Ninagawa, is that you?) minus kostum fluppy sih.

Pada bagian menyebutkan nama prefektur dan memegang peta, pembagian screentime tidak adil. Beberapa member mendapat solo shoot, sisanya maju berurutan bareng-bareng dalam satu frame. Masalahnya Riona ada di jajaran member yang harus maju berurutan. Riona, Riona, kecantikanmu tak bisa kulihat~
Setelah membentuk angka 8 di Seifuku no Hane, sekarang giliran angka 47
Di tim 8 ini banyak sekali member yang kawaii, kan saya makin tenggelam. Tapi saya sudah punya member nomor 1, Rionaaaaa~ saya juga suka Ikumin. Siapa sih yang gak suka Ikumin? Tapi karena Ikumin sudah cukup dapat posisi bagus, rasanya ingin mendukung Riona biar bisa lebih sering muncul di layar. Ngomong-ngomong yang megane siapa? Baru pertama kali saya liat member 48G ber-megane di PV. Biasanya kan mereka-mereka yang matanya udah kurang bagus suka pake lensa kontak.



Saya beri:
Lagu 4/5
PV 4/5

#6 Reborn – Team Surprise

Tim ini berisi line-up original AKB; sebagian besar diisi member “level B”.  Senang deh liat member-member lama kayak Ami, Harukyan, Ucchi, Shiichan, Sakippe, syuting PV lagi, hoho. Dan yang pasti, tim ini gak dicampuri member-member sister grup. Proses lagu ini melibatkan fans, tapi saya gak ikut sih ._.

Lagunya tipe ceria, tipe generic, tapi bagus.
Reborn mengingatkan saya pada AKB era Atsuko Maeda. Lagunya yang generic tapi gak murahan (Reborn sama bagusnya dengan 10nen Zakura/Iiwake Maybe); komposisinya PV-nya yang menambahkan waktu ekstra untuk storyline, solo screentime, dancing shoot. Semuanya mampu mengatasi rasa kangen saya pada AKB tempo dulu. Cerita dari PV ini juga cukup menghangatkan hati.


Selain itu, saya suka sudut pengambilan gambarnya yang mengeksplorasi pemandangan. Favorit saya, scene Izurina dan Ami berada di jalan dipayungi daun-daun oranye musim gugur.

Saya beri:
Lagu 5/5
PV 4.5/5


Di antara lagu tim, saya paling sering dengerin Hajimete no Drive meskipun Me wo Aketa Mama no First Kiss sangat sangat menakjubkan.