Sunday, July 22, 2012

Fakta AKB 600sec part 1


Judulnya agak rancu ya?! Sebenernya saya bukan mau share tentang fakta acara AKB 600seconds, tapi fakta-fakta tentang member-member AKB yang saya dapet dari acara AKB 600seconds. Acara selama 600 detik alias 10 menit di mana para member dibuntuti dengan kamera tersembunyi. So, ini dia!

#1 Atsuko Maeda (Acchan)

·         Salon Maris di Shibuya sepertinya langganan Acchan. Ia sering bongkar-pasang(?) extension-nya disana.
·         Acchan pernah menghabiskan 5 jenis makanan China dalam satu hari.
·         Acchan bilang dia lagi diet dan khawatir sama berat badannya, tapi dia terus-terusan makan.
·         Acchan semangat banget waktu dia sama Yukarin pergi ke pemancingan.
·         Duduk sambil memancing menurutnya elegan.
·         Setiap dapet ikan ribut banget.
·         Waktu Acchan dapet ikan ketiga kalinya, dia sama sekali gak bersuara dan berekspresi. Datar---

#2 Miho Miyazaki (Myao)
·         Myao punya passport buat masuk akuarium di Enoshima. Itu artinya dia suka banget sama akuarium, ikan, laut, dan sebagainya. Myao maniak ikan!
·         Hewan favoritnya di akuarium adalah Takahashi Crab.
·         Kemanapun ia pergi, ia selalu membeli lokal T-shirt.
·         Myao bilang dia lagi diet, tapi gak ngerasa tubuhnya ngecilin. Iyalah,  orang dia makan terus-terusan. Sama kayak Acchan. LOL
·         Hang out sama temen deket ato main ngunjungin tempat-tempat asyik selalu jadi pilihan Myao buat ngurangin stress karena profesi idol-nya.

#3 Sae Miyazawa (Sae)
·         Ketika berbelanja, Sae merasa malu untuk bertanya sama pegawai toko.
·         Waktu beli hadiah buat abangnya, Sae di kasir berkelit dan menyuruh ibunya untuk membayar. Ck, Sae ==”
·         Waktu ibunya ngomong sama dia, dia malah sibuk ngaca sambil beresin penampilannya. Bahkan nguap. Lalu tidur.
·         Sae punya dua abang cowok yang sama gokilnya.
Ryou-kun, abang tertua

Shii-can, abang kedua
·         Mainan lumba-lumba warna pink yang dibeliin sama ayahnya masih Sae ingat dengan baik.
·         Sebagai anak bungsu, Sae keliatan manja dan pengen jadi pusat perhatian.

#4 Sayaka Akimoto (Sayaka)
·         Sayaka selalu meminta bantuan adik cowoknya—Ryota, satu taun lebih muda—waktu milih pakaian. Karena Sayaka seleranya, ehm, buruk?
·         Waktu Sayaka nemu pakaian yang dia rasa cocok buat dia, Ryota malah datar-datar aja.
·         Waktu nyobain baju pilihannya sendiri, Sayaka diketawain sama Ryota.
Pilihan Ryota = Good

Pilihan Sayaka = Pffft...
·         Sebelum masuk AKB, Sayaka pernah bekerja part-time di Rainforest Cafe.
·         Waktu SD, Sayaka pernah jadi ketua murid.
·         Dari dulu sampe sekarang, Sayaka punya kalimat favorit: “Fighting Sayaka!”
·         Cinta pertama Sayaka waktu kecil adalah Endou-kun, yang punya kebiasaan suka menarik resleting jersey-nya tinggi-tinggi.
·         Dia tidak populer di sekolahnya dulu.
·         Jika satu pasangan mengucapkan “I love you” satu sama lain setiap hari, menurut Sayaka itu hal yang sederhana tapi Sayaka sangat menyukainya.

#5 Yuki Kashiwagi (Yukirin)
·         Waktu itu, Yukirin belum pernah pergi ke kedai ramen. Juga tidak tau banyak tentang dunia luar. Dia tidak tau apa itu “outlet”.
·         Yukirin tertarik dengan ramalan di majalah, kemudian pergi menemui peramal di Ebisu Temple yang direkomendasikan Amina. Tepatnya di sebuah tempat bernama Delphi.
·         Yukirin tidak bisa menggunakan mesin cuci. Juga tidak bisa masak.
·         Yukirin adalah seorang PEMALAS. Lol
·         Di supermarket, dia tidak tau dimana tempat saos dan meminta bantuan ibunya lewat telpon.
·         Setelah membereskan semua belanjaannya ke satu kantong, Yukirin menyobek selotip untuk menyatukan sisi kantongnya.

So far, saya baru punya AKB 600sec yang lima member ini aja...

Thursday, July 5, 2012

[REVIEW] PV Yuuhi wo Miteiruka - AKB48

Nah, yang ini adalah salah satu lagu kaporit saya. Iramanya santai, pokoknya bisa diterima telinga siapapun dengan baik(?)

#1 COVER

Ada 10 member yang berpartisipasi di PV ini. Dan hei! Nyannyan jadi center!

Yang paling mendominasi di desain cover-nya adalah langit. Bukan para member. Liat aja, perbandingan langit sore dan senbatsu 60:40. Desainnya sih simple. Semua member mengenakan jersey warna merah yang match sama warna langit sore, orange kemerahan. Indah, bukan?

#2 ROLE

#2.1 NyanNyan
Nyannyan itu menurut saya member yang paling cantiiiiiik. Dia punya tampang dewi. Sumpah! Saya aja yang cewek suka banget sama tampang dewinya, apalagi cowok deh... apalagi yang kurang coba? Tinggi, cantik, mulus, rambut panjang. Aaaah, nosebleed ><

Di dance scene, Nyannyan jadi center (meskipun screenshot-nya banyakan Acchan disini. Ya, mau gimana lagi, toh Acchan oshimen saya. Ihik.)

#2.2 Acchan
Hihihi, saya mau komentar apa ya? Acchan manis banget, sampe saya gak bisa ngetik....

#2.3 Chiyuu (Tomo)
#2.4 Takamina
#2.5 Yuko
#2.6 Erepyon
#2.7 Tomochin
Saya suka wajah dan rambut Tomochin yang seperti ini daripada ini
#2.8 Miichan
#2.9 Sae
#2.10 Mayuyu
Pertanyaannya adalah, “Ini kenapa Mayuyu cuma dapet screentime yang dikit?” Sampe saya susah banget buat screencshot.

#3 LOKASI

Satu, studio untuk shoot MV.
Dua, lapangan untuk maraton.
Tiga, jalanan dimana Pyon dan Mayuyu sepedaan. Yang di sampingnya padang rumput. Aaaah, nosebleed(?)
Empat, stasiun kereta yang banyak bunga mataharinya.

#4 KOSTUM

PV kali ini semuanya simple ato gimana ya? Disengaja ato gimana? Kostum yang mereka pake buat dance shoot juga simple banget. Dan saya suka ke-simple-annya itu. Cuma ada dua warna pokok; merah dan kuning.

Acchan, Takamina, Yuko, Miichan dan Chiyuu pake kostum merah. Nyannyan, Erepyon, Tomochin, Sae dan Mayuyu pake yang kuning. Dua orang dari masing-masing tim(?) pake topi; Acchan, Nyannyan, Sae dan Miichan.

#5 STORY

Awalnya saya nggak ngerti. Ini PV asli apa making video sih? Tapi kemudian setelah nonton berkali-kali baru saya ngeh maksud konsep PV ini gimana. Jadi ini bukan PV asli yang dicampur sama making video seperti ekspektasi saya sebelumnya. Tapi emang cerita PV-nya ya kayak gini.

Ada 10 orang murid sekolah yang menjalani kehidupan mereka seperti biasa hingga kemudian bertemu di studio untuk shooting video klip. Hal ini terlihat ketika Chiyuu membaca lirik lagunya, juga ketika rombongan berjersey merah memasuki studio dan bertemu dengan yang lain.

Miichan, Acchan, Nyannyan, Takamina, Yuko dan Sae waktu itu sedang berolahraga di lapangan sekolahnya. Dimana Acchan, Takamina, Yuko dan Sae berlomba marathon dan Miichan jadi wasit (eh, kok wasit?). Yang saya gak ngerti, Nyannyan lagi ngapain gitu lho sendirian di tempat sunyi? Hingga didatengin sama Miichan, kemudian mereka berenam berangkat ke studio dengan sepeda.

Erepyon dan Mayuyu baru pulang dari sekolah. Mereka bersepeda berdua menuju lokasi shooting.

Chiyuu lagi ngapalin lirik sambil nunggu kereta. Tiba-tiba Tomochin nutup matanya dari belakang. Mereka ketawa-ketawa sambil main-main di stasiun itu. Nah, kemudian mereka berangkat ke lokasi shooting naik kereta kayaknya. Meski saya rada bingung juga karena waktu itu kereta lewat di depan hidung mereka tapi mereka malah lompat-lompat di samping. Jadi mungkin mereka berdua ngelewatin kereta yang itu dan nunggu kereta yang datang selanjutnya. Entahlah.


Langit sorenya juga bikin saya nosebleed....

[REVIEW] PV Boku no Taiyou - AKB48


Perasaan saya aja, ato Boku no Taiyou ini emang bergaya retro?

#1 COVER


Kesan pertama yang pasti: penuh warna. Dengan gambar matahari di sudut kanan atas. Judul single ini sendiri artinya “Matahariku”.


#2 ROLE


#3 LOKASI

Mengambil tempat di sebuah ruangan kelas dan padang rumput.

  
Untuk scene dance, keliatannya sih di lapangan basket yang disulap jadi panggung penuh balon dan tiga buah lampu (atau balon) di belakang mereka. Kalo saya liat sih ini kayak mau birthday party.

#4 KOSTUM

Mereka semua mengenakan terusan warna-warni. Kerasa sama saya sih retro banget.

#5 STORY

Beberapa orang murid perempuan sedang piket membersihkan kelas sambil bermain-main. Diawali dengan permainan Daruma. Kemudian set di padang rumput itu kayaknya mereka pulang sekolah.



Saya orangnya emang irit. Tapi saya gak ngerti juga kenapa review PV yang ini bisa banget iritnya =.=

Wednesday, July 4, 2012

Tsu dan Maximum the Hormone



Tidak tau Maximum the Hormone? Coba cek di wikipedia.

Sebenernya saya udah dari dulu pengen ngelakuin ini. Menceritakan kecintaan saya pada band asal Jepang yang edan abis. Saya pikir tidak banyak orang Indonesia yang tau tentang mereka. Mereka memang tidak se-famous L’Arc, The GazettE, dan band-band Jepang lainnya. Tapi mereka mampu membuat gairah saya naik, otak saya berputar-putar, dan lidah berdecak-decak. Mereka terlalu jenius meramu musik sehingga kerap kali membuat saya geleng-geleng kepala saking kagum.

Merujuk pada postingan saya sebelumnya, saya tidak akan mengklaim diri saya sendiri bahwa saya adalah fans Maximum the Hormone, meski hati ingin berteriak bahwa saya termasuk Harapeko People.

Pertama kali tau grup band ini dari anime Death Note, dimana dua lagu mereka (What’s Up, People?! dan Zetsubou Billy) dipakai sebagai original soundtrack. Pas pertama denger dua lagu itu sih, saya biasa aja, malah berkomentar, “Apasih nih lagu, ribut banget!” Tapi pas denger lagi untuk kedua kalinya, saya jatuh cinta. Memang dasarnya saya suka genrenu-metal setelah jatuh cinta sama Avenged Sevenfold.

Sekitaran kelas 2 SMK, saya mendownload beberapa lagu Horumon (panggilan kesayangan saya) tapi tidak pernah bertindak lebih jauh. Kemudian file-file itu terbengkalai. Kemudian saya mengalami puber kedua sekitar dua taun yang lalu, ketika saya udah jadi anak kuliahan. Dari sanalah awalnya saya mulai ngobrak-ngabrik web,download lagu-lagunya Horumon dengan formasi Daisuke-Nao-Ue-Ryo. Karena dengan formasi yang dulu, saya tidak begitu suka lagu mereka. Baru setelah masuknya Mas Ue dan Bang Ryo, baru deh kulit asli mereka nampak.

Sejak saat itu, saya semakin gila sama Horumon. Susah payah ngomplitin koleksi mp3 mereka dan banting jari scrolling nyari piku-piku mereka yang langkanya amit-amit. 80% lagu di hape saya isinya Horumon, dimana-mana denger lagu Horumon. Di kampus muter Horumon sampe sempet diomelin temen sekelas. Di angkot muter lagu Horumon. Sebelum tidur muter lagu Horumon. Bangun tidur langsung ambil hape dan dengerin lagu Horumon.Update status di facebook tentang Horumon. Nge-add akun-akun yang dicurigai fans-fans Horumon. Nge-like semua fanpage tentang Horumon. Semuanya Horumon. Masih untung saya belum gila gara-gara pengen nge-live konser mereka.

Tapi saya galau sekarang. 2012, tanpa ada kabar dari mereka. Pasti mereka sibuk sama kehidupan masing-masing. Saya tidak bisa berharap banyak. Tapi saya kangen banget sama karya-karya mereka. Kado terakhir dari mereka adalah single The Greatest Hits 2011 bulan Maret taun lalu. Udah lumutan nunggu kabar dari mereka. Tapi setelah Summer Sonic bulan Agustus gak pernah ada kabar lagi. Saya juga pernah suatu waktu cek official web-nya mereka. Dan officialnya bilang, Horumon tidak sedang dalam proses membuat album dan gak berencana mengeluarkan album dalam waktu dekat. Jadi saya gak bisa berharap.

Ah, jadi beneran galau nih!

Udahan ah!

Lagu-lagu edan dan PV-PV edan mereka mungkin akan saya ceritakan lain waktu.

Tante Nao, Bang Ryo, Mas Ue, dan Dai-kun, saya kangen kalian!

Tuesday, July 3, 2012

Fans itu... Mendukung? Atau mencintai?


Fans itu... Mendukung? Atau mencintai?

Nah lho! Saya terjebak oleh kalimat ini. Ekspektasi saya sih, namanya fans itu adalah seseorang yang mendukung dan mencintai idolanya. Artinya dua dari faktor yang saya sebutkan tadi, itulah fans. Masalahnya saya disini hanya melakukan satu hal saja: mencintai. Mungkin melakukan tindakan yang pertama (mendukung) masih mending. Secara ada timbal balik untuk kesuksesan idola kita juga. 

Mendukung tapi tidak mencintai? Saya rasa tidak apa-apa jika dilihat secara lahiriah, material. Karena kita fans yang mendukung idola kita. Entah itu dengan membeli albumnya sebanyak-banyaknya, membeli apapun stuffs yang berhubungan dengan idola kita. Meski tidak ada kekuatan cinta antara idola dan fansnya.

Bagaimana mencintai tapi tidak mendukung? Ini yang namanya masalah. Ibarat gini aja, kita berdoa terus-terusan tanpa berusaha, apa ngefek? Ya nggak lah! Atau kadang jika kita meminta bantuan pada teman, sementara teman kita hanya berkata “dibantu dengan doa”, maksud lo? Sama dengan lo gak ngelakuin apa-apa buat temen lo! Beginilah. Fans kayak gini tuh ya begini. Tidak melakukan apa-apa untuk idolanya. Hanya mencintai. Mencintai. MENCINTAI. Meski saya tidak benar-benar merendahkan arti cinta itu sendiri. Hanya saja, sebagai fans HARUSNYA saya melakukan suatu hal yang lebih realistis daripada mencintai idola yang notabene sifatnya abstrak. Harusnya seorang fans membeli album asli sang idola dibanding mendownload dari sana-sini meski mati-matian mencarinya. Membeli benda-benda yang berhubungan dengan sang idola daripada koar-koar kesana kemari bilang, “Hei, gue fans beratnya si anu lho! Lihat nih, gue punya semua lagunya (dapet download ilegal).” Kagak malu apa lu, Tsu?
Well, biarkan saya melakukan pembelaan. Sebagai seorang fans yang ehm, miskin, apa sih yang bisa saya lakukan untuk MENDUKUNG? Mungkin kesempatan untuk mendukung itu ada ketika misal ada sebuah event voting lewat internet. It makes sense. Hanya itu yang bisa dilakukan oleh seorang fans yang bermodal beli album dari situs web. Dan ilegal.
Karena itu semua, mulai sekarang saya gak bakal koar-koar menjadi fans untuk idola apapun. Toh saya merasa tidak pernah mendukung mereka. Satu album mereka pun saya gak punya. Jadi semisal kalo ada yang nanya, “Lo fans AKB ya?” “Ah, bukan fans. Cuma suka.” “ Tapi kok lu punya banyak banget file-file tentang AKB? Tau banyak member-membernya, bahkan pernah mewek gara-gara mereka.”“Haha, namanya juga suka *poker face*” Menyedihkan. Memang. Padahal dalam hati saya koar-koar, “GUE CINTA MEREKA! GUE CINTA MEREKA! GUE CINTA MEREKA! Tapi gue gak pernah beli barang original mereka....”
Kalo udah kayak gini, ada tiga hal yang kemudian dijadikan kambing hitam. Lu tau apa yang gue maksud. Satu, uang. Dua, duit. Tiga, money. Seharusnya judul postingan ini “Ratapan Anak Miskin”. Mungkin akan berbeda ceritanya jika saya dilahirkan jadi anak konglomerat. Bisa beli album sebanyak yang saya mau dan saya bagi-bagiin buat fans yang tidak mampu semacam si Tsu. Tapi demi Tuhan, saya tidak menyesali dan menyalahkan takdir kok.
Kayak lirik lagunya Peterpan nih, “Apa yang terjadi, terjadilah!” Mau gimana lagi? Selama saya masih bisa download dari web, saya tetap bisa menikmati hasil karya mereka. Meski itu ilegal. Yang penting saya masih hidup, mereka masih hidup. Dunia pun damai.